Kakek Warga Penjaringan Tewas,Disambar Kereta. Disirep setan budeg, membuat kakek tua, Liong Tjhun Hoa (80), harus
tersambar kereta di kawasan Jalan Bandengan III, Pekojaan, Tambora,
Jakarata Barat,. Ia kemudian terpental usai diserempet di kawasan itu.
Meskipun saat kejadian, Liong masih tersadar. Namun luka yang dideritanya membuat Liong harus menghembuskan nafasnya. Liong kemudian dinyatakan tewas usai menjalani perawatan di RS Atmajaya, Jakarta Utara.
“Saya baru aja dapat kabar, beliau sudah meninggal dunia tadi sekitar jam 1 di RS Atmajaya,” ujar Sunia, menantu Liong Tjhun Hoa ditemui di rumahnya di Jalan Tanjung Wangi, Penjaringan, Jakarta Utara,
Kepada wartawan, Sunia mengatakan kejadian yang menimpa mertuanya terjadi saat dirinya pulang dari Glodok, Taman Sari. Kala itu di kawasan Jalan Bandengan III, Liong berdiri terlalu dekat dengan rel sewaktu kereta melintas dari Stasiun Angke yang tanpa pintu.
Saksi mata kejadian, Edi (48), mengakui saat Liong melintas di
perlintasan itu, sejumlah warga telah memperingatkannya. Ia pun diminta
untuk menjauh dan tidak mendekati rel kereta, namun himbauan itu tak
diketahui warga.
“Seperti kena setan budeg mas,” ujar Edi.
Karena kondisi kian memburuk, warga kemudian membawa Liong ke Rumah Sakita menggunakan bajaj. Saat dibawa itu, kondisi Liong kian memburuk, dari mulut dan hidungnya darah tak henti hentinya keluar.
Kanit Laka Lantas Sat Wil Lantas Jakarta Barat, IPDA Suyudi membenarkan kejadian itu. Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan olah TKP. Dugaan sementara Liong tak memperhatikan arah kereta.
“Jadi dia hanya berjalan. Korban saat kejadian langsung dibawa ke rumah sakit,” ujarnya.
Meskipun saat kejadian, Liong masih tersadar. Namun luka yang dideritanya membuat Liong harus menghembuskan nafasnya. Liong kemudian dinyatakan tewas usai menjalani perawatan di RS Atmajaya, Jakarta Utara.
“Saya baru aja dapat kabar, beliau sudah meninggal dunia tadi sekitar jam 1 di RS Atmajaya,” ujar Sunia, menantu Liong Tjhun Hoa ditemui di rumahnya di Jalan Tanjung Wangi, Penjaringan, Jakarta Utara,
Kepada wartawan, Sunia mengatakan kejadian yang menimpa mertuanya terjadi saat dirinya pulang dari Glodok, Taman Sari. Kala itu di kawasan Jalan Bandengan III, Liong berdiri terlalu dekat dengan rel sewaktu kereta melintas dari Stasiun Angke yang tanpa pintu.
Usai terserempat, warga kemudian membawa
Liong ke RS Atamajaya sebelum akhirnya dinyatakan tewasnya. Jenazahnya
langsung dibawa ke Rumah Duka Heaven di Penjaringan.
“Seperti kena setan budeg mas,” ujar Edi.
Karena kondisi kian memburuk, warga kemudian membawa Liong ke Rumah Sakita menggunakan bajaj. Saat dibawa itu, kondisi Liong kian memburuk, dari mulut dan hidungnya darah tak henti hentinya keluar.
Kanit Laka Lantas Sat Wil Lantas Jakarta Barat, IPDA Suyudi membenarkan kejadian itu. Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan olah TKP. Dugaan sementara Liong tak memperhatikan arah kereta.
“Jadi dia hanya berjalan. Korban saat kejadian langsung dibawa ke rumah sakit,” ujarnya.
Checking your browser before accessingPlease enable Cookies and reload the page. This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly. Please allow up to 5 seconds… |